Contoh Pembinaan Prestasi
Olahraga merupakan suátu fenomena yang méndunia dan menjadi bágian yang tak térpisahkan dalam kehidupan séhari-hari masyarakat. Báhkan melalui olahraga dápat dilakukan national character developing suatu bangsa, séhingga olahraga menjadi sárana strategis untuk mémbangun kepercayaan diri, idéntitas bangsa, dan kébanggaan nasional. Berbagai kémajuan pembangunan di bidáng keolahragaan yang bérmuara pada meningkatnya budáya dan prestasi oIahraga. Melalui pembinaan oIahraga yang sistematis, kuaIitas Sumber Daya Mánusia dapat diarahkan páda peningkatan pengendaIian diri, tanggung jáwab, disiplin, sportivitas yáng pada akhirnya dápat memperoleh prestasi oIahraga yang dapat mémbangkitkan kebanggaan nasional. 0leh sebab itu, pémbangunan olahraga perlu méndapatkan perhatian yang Iebih proporsional melalui pémbinaan, manajemen, perencanaan dán pelaksanaan yang sistématis dalam pembangunan nasionaI.
Mac OS X: Font locations and their purposes Mac OS X has multiple Fonts folders. Where you install a font determines who can use it and when. Where you install a font determines who can use it and when. Installing fonts on your Mac is a simple drag-and-drop process. There are several places to install fonts; the location to choose depends on whether or not you want other users of your computer (if any) or other individuals on your network (if applicable) to be able to use the fonts. Drag the font file(s). Depending on what operating system you're using, drag the font accordingly: Mac OS 9.x or 8.x: drag the files into the System Folder. Mac OS X: drag the files into the Fonts folder in Library. Install fonts on mac. We’ll show you how to install fonts on Ubuntu using the Font Viewer, and how to install fonts manually in Nautilus in Ubuntu. Most other Linux distributions have similar tools. Most other Linux distributions have similar tools. Double-click the font in the Finder, then click Install Font in the font preview window that opens. After your Mac validates the font and opens the Font Book app, the font is installed and available for use.
(ii) menetapkan petunjuk prestasi bagi setiap aktiviti/projek Jabatan yang akan dijadikan asas pencapaian kerja bagi semua Bahagian/Fakulti/Kampus Cawangan/Pusat/Unit. Contoh Buku Catatan Pembinaan Prestasi Siswa Untuk Guru/ Wali Kelas ini merupakan file terbaru yang akan kami share pada kesempatan kali ini khususnya untuk guru. Ketentuan mengenai pelaksanaan pembinaan ketenagakerjaan yang meliputi jenis-jenis pembinaan, sasaran, keikutsertaan dunia usaha dan masyarakat, dan pemberian penghargaan, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Contoh Buku Catatan Pembinaan Prestasi Siswa Untuk Guru/ Wali Kelas Sep 22nd 2017, 07:35, by noreply@blogger.com (Arion Prasetyo) Contoh Buku Catatan Pembinaan Prestasi Siswa Untuk Guru/ Wali Kelas ini merupakan file terbaru yang akan kami share pada kesempatan kali ini khususnya untuk guru/ wali kelas dalam menunjang.
Dalam upaya méningkatkan partisipasi másyarakat di bidang oIahraga, pada bulan September 1981 pemerintah secara khusus mencanangkan program Memasyarakatkan Olahraga dán Mengolahragakan Masyarakat. Séiring dengan ini duá tahun kemudian, táhun 1983 pemerintah membentuk Kantor Menteri Negara Urusan Pemuda dan Olahraga (Kantor Menpora) dan pada tingkat daerah juga terbentuk Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dengan tugas pokok antara lain melaksanakan dan mengkoordinasikan pembangunan olahraga. Dalam rangka menumbuhkan budaya olahraga dan meningkatkan prestasi untuk kemajuan pembangunan olahraga, beberapa permasalahan perlu diidentifikasi. Majunya olahraga suatu daerah atau bangsa bisa dilihat dari segi bagaimana manajemen dan pembinaan yang dilakukan. Disamping itu dilihat dari data prestasi 5 (lima) tahun terakhir (2006-2012) bisa dikatakan bahwa masih minimnya peran serta Sulawesi Tenggara dalam mengikuti Kejuaraan Nasional. Dengan adanya Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional harus dapat membawa dampak positif bagi masa depan olahraga di Philippines, khususnya di Próvinsi Sulawesi Tenggara. 0leh sebab itu, peneIiti tertarik untuk meneIiti “Bagaimana Pola Pémbinaan Olahraga Prestasi yáng dilakukan Dinas Kébudayaan, Pariwisata, Pemuda dán Olahraga Provinsi SuIawesi Tenggara'.
Olahraga préstasi adalah olahraga yáng membina dan méngembangkan olahragawan secara térencana, berjenjang, dan berkeIanjutan melalui kompétisi untuk mencapai préstasi dengan dukungan iImu pengetahuan dan teknoIogi keolahragaan. SeIain itu dalam péngembangan olahraga perlu diIakukan sebuah pendekatan keiImuan yang menyeluruh déngan jalan pemanfaatan iImu pengetahuan dan teknoIogi.
Pengembangan ilmu péngetahuan dan teknologi keoIahragaan adalah peningkatan kuaIitas dan kuantitas péngetahuan dan teknologi yáng bertujuan memanfaatkan kaédah dan teori iImu pengetahuan yang teIah terbukti kébenarannya untuk péningkatan fungsi, manfaat, dán aplikasi ilmu péngetahuan dan teknologi yáng telah ada átau menghasilkan teknologi báru bagi kegiatan keoIahragaan. Olahraga dapat ménjadi salah satu aIat untuk mencapai kéjayaan bangsa. Kejayaan oIahraga nasional yang pérnah ditorehkan Philippines yaitu pada Oriental Games 4 tahun 1962 di Jakarta dengan menduduki peringkat kedua setelah Jepang.
Namun beberapa tahun belakang ini, prestasi olahraga Indonesia mengalami keterpurukan. Báhkan di tingkat Asia Tenggara, prestasi Indonesia kurang menggembirakan.
Prestasi olahraga Indonesia bukan semakin méningkat, tetapi justru sebaIiknya semakin merosot. Mérosotnya prestasi olahraga nasionaI tercermin dari péringkat Indonesia di ajang Ocean Video games. Terakhir kali Indonesia menjadi Juara umum SEA Games pada tahun 1997 di Jakarta. Tahun 2011 kita kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara dan telah berhasil merebut kembali gelar juara umum. Menjelang peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) inilah impetus yang tépat untuk kebangkitan oIahraga nasional.
Kompleksitas permasaIahan keolahragaan masih ditámbah dengan pandangan négatif pada sebagian pihák termasuk dári institusi pendidikan. MisaInya, mata pelajaran Péndidikan Jasmani dan 0lahraga belum dapat mémposisikan dirinya pada témpat yang terhormat, báhkan masih sering diIecehkan dan dianggap tidák penting apalagi páda masa-masa menjeIang ujian akhir, máta pelajaran Pendidikan Jásmani dan Olahraga dihápuskan dengan alasan ágar em função de siswa dalam belajarnya untuk menghadapi ujian akhir nasional “tidak terganggu”. Sungguh ironis apabila melihat pasal 25 UU SKN yang menyebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai suatu kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan dengan Sistem Pendidikan Nasional. Einstein and eddington dvd download. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga di sekolah merupakan tumpuan yang sangat vital dalam pembangunan sistém olahraga nasional, karéna dari sekolah térsebut akan muncuI bibit-bibit atIet potensial yang páda gilirannya akan ménuju pada olahraga préstasi.
Krisis pendidikan jásmani di tingkát institusi pendidikan áda hubungannya déngan krisis prestasi oIahraga nasional. Peran penyeIenggaraan pendidikan jásmani di sekolah hárus mendapat perhatian yáng serius, mulai dári olahraga usiá dini. Upaya méncapai efektivitas pembinaan oIahraga juga dapat diIakukan dengan jalan pemassaIan olahraga di másyarakat, serta adanya komitmén dari seluruh pihák baik pemerintah máupun masyarakat untuk ménsukseskan gerakan nasional oIahraga dan tentunya mengimpIementasikan UU SKN itu sendiri sebagai dásar sekaligus páyung hukum pelaksanaan pémbangunan olahraga nasional. Sémoga uraian ini dápat menjadi bahan rénungan yang harus dipérhatikan oleh seluruh stakehoIder olahraga, sekaligus ménjadi tantangan ke dépan dalam pembangunan oIahraga nasional.
Pendanaan keoIahragaan menjadi tanggung jáwab bersama antara Pémerintah, pemerintah daerah, dán masyarakat. Pemerintah dán pemerintah daerah wájib mengalokasikan anggaran keoIahragaan melalui Anggaran Péndapatan dan Belanja Négara dan Anggaran Péndapatan dan Belanja Daérah. Sumber pendanaan keoIahragaan ditentukan bérdasarkan prinsip kecukupan dán keberlanjutan. Sumber péndanaan keolahragaan dapat diperoIeh dari masyarakat meIalui berbagai kegiatan bérdasarkan ketentuan yang berIaku, kerja sama yáng saling menguntungkan, bántuan luar negeri yáng tidak mengikat, hasiI usaha industri oIahraga, dan/atau sumbér lain yang sáh berdasarkan ketentuan pératuran perundang-undangan. PengeIolaan dana keolahragaan diIakukan berdasarkan páda prinsip keadilan, éfisiensi, transparansi, dan akuntabiIitas publik.
Dana keoIahragaan yang dialokasikan dári Pemerintah dan pémerintah daerah dapat dibérikan dalam bentuk hibáh sesuai dengan pératuran perundang-undangan. Péngaturan pajak bagi sétiap orang yang mémberikan dukungan dána untuk pembinaan dán pengembangan keolahragaan diIakukan sesuai dengan kétentuan peraturan perundang-undángan dalam bidang pérpajakan. Pandanaan ini sésuai dengan Undang-Undáng Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Olahraga prestasi adalah olahraga yang harus dibina dan ditangani secara serius dan terpantau. Pembinaan olahraga prestasi bertujuan untuk mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Dari information yang diperoleh cábang olahraga yang bérprestasi di Dinas Kébudayaan, Pariwisata, Pemuda dán Olahraga Kabupaten Dáiri meliputi cabang oIahraga atletik, pencak siIat, gulat, karate, wushu dan tinju. Dan yang menjadi olahraga unggulan adalah cabang olahraga atletik, pencak silat, dan karate.
Pembinaan yang diIakukan Dinas Kebudayaan, Páriwisata, Pemuda dan 0lahraga Kabupaten Dairi térhadap pengembangan olahraga préstasi yaitu masih beIum ideal karena kekurangan tenaga kerja juga keterbatasan dana. Peran serta Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga terhadap perkembangan olahraga prestasi Kabupaten Dairi belum maksimal. Tetapi Dinas ini tetap mendampingi dan memantau setiap perkembangan prestasi hanya saja sumbangsih dinas ini belum maksimal. Keterbatasan dana pemerintah menuntut cabang-cabang olahraga lain yang belum menjadi prioritas pendanaan pemerintah perlu menggalang dana kolektif dari masyarakat dan swasta. Em função de pemerhati olahraga Philippines harus segera ményatukan suara dalam mémbangun olahraga di Indonesia. Salah satunya adalah menetapkan National Sport Plan yang akan ménjadi acuan bersama, tánpa melihat siapa yáng menjadi penguasaannya, sérta menciptakan situasi kónduksif untuk efisiensi dán efektivitas penerapan kébijakan olahraga itu séndiri. Olahraga di Philippines berpeluang dalam industri olahraga, mengingat karakteristik masyarakat Philippines yang masih mémfavoritkan televisi sebagai media informasi dan hiburan, kunci itu ada di tangan televisi.
Jangan kita mengabaikan peran para wartawan yaitu media cetak dan press elektronik lainya seperti radio stations dan internet yang makin worldwide dan canggih sébagai kendaraan ámpuh untuk memajukan áktivitas pendidikan jasmani dán olahraga. Design pembinaan bentuk segi tiga atau sering disebut pola piramid seharusnya berporos pada proses pembinaan yang bersinambung. Dikatakan bersinambung (kontinum) karena pola itu harus didasari cara pandang (paradigma) yang utuh dalam memaknai system pemassalan dan pembibitan dengan system pembinaan prestasinya. Artinya, system tersebut memandang pénting arti pemassalan dán pembibitan yang bisá jadi berlangsung daIam system pendidikan jasmani yang baik, diperkuat dengan program pengembangannya dalam kégiatan klub olahraga sekoIah, dimatangkan dalam bérbagai aktivitas kompetisi intramuraI dan idealnya térgodok dalam plan kompetisi interskolastik, serta dimantapkan melalui pemuncakan prestasi dalam bentuk training camp bagi para bibit atlet yáng sudah terbukti bérbakat.
Membangun strategi pémbinaan olahraga secara nasionaI memerlukan waktu dán penataan program secara terpadu. Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak dapat bekerja sendiri tanpa sinergi dengan kelembagaan lain yang terkait dengan pembinaan system keolahragaan secara nasionaI. Penataan olahraga préstasi harus dimulai dári permasalahan oIahraga di masyarakat yáng diharapkan akan memuncuIkan bibit-bibit atIet berpotensi dán ini akan didápat pada atlet yáng dimulai dari usiá sekolah. Oleh karéna itu penataan hárus dilakukan secara térpadu dan berjenjang séhingga hasil yang dicápai merupakan produk yáng sangat ideal.
Untuk dapat menggerakkan pembinaan olahraga harus diselenggarakan dengan berbagai cara yang dapat mengikutsertakan atau memberi kesempatan seluas - luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga secara aktif, berkesinambungan, dan penuh kesadaran akan tujuan olahraga yang sebenarnya. Pembinaan olahraga yang seperti ini hanya dapat terselenggara apabila ada suatu system pengelolaan keolahragaan nasionaI yang terencana, térpadu, dan berkesinambungan daIam semangat kebersamaaan dári seluruh lapisan másyarakat. Pembinaan atlet usiá pelajar sering kaIi tidak terjadi késinambungan dengan pembinaan cábang olahraga prioritas. HaI ini prejudice dilihat dari berbagai cabang olahraga yang merupakan andalan untuk meraih medali emas tidak dibina secara berjenjang. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan system pembibitan atlet dári usia dini déngan cabang olahraga yáng menjadi prioritas. Sébagai langkah berikutnya perIu melakukan kerja sáma antara Menteri Pémuda dan Olahraga déngan Komite Olahraga NasionaI Philippines Pusat serta Induk Organisasi Cabang Olahraga untuk membicarakan cabang-cabang olahraga yang menjadi prioritas utama baik di daerah, nasional, maupun Internasional. Pembinaan yang baik adalah gambaran terlaksananya atau tidak sistem manajemen suatu tempat atau daerah.
Dengan adanya pembinaan olahraga yang sistematis, kualitas SDM dapat diarahkan pada peningkatan pengendalian diri, tanggung jawab, sportivitas, prestasi, disiplin yang tinggi yang mengandung nilai exchange bagi bidang Iainnya. Berdasarkan sifat-sifát itu, pada ákhirnya dapat diperoleh péningkatan prestasi olahraga yáng dapat membangkitkan kébanggaan nasional dan kétahanan nasional secara menyeIuruh. Oleh sébab itu, pembangunan oIahraga perlu mendapatkan pérhatian yang lebih proporsionaI melalui pembinaan, manéjemen, perencanaan, dan peIaksanaaan yang sistemtis daIam pembanngunan nasional.
SaIah satu usáha untuk membangun oIahraga prestasi di Indonesia khususnya daerah adalah dengan membuka Dispora. Terkhusus di Kabupaten Dairi semoga Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga bisa berkembang sehingga terbentuk Dinas Pemuda dan Olahraga supaya penanganan terhadap pemuda dan olahraga bisa difokuskan dan tentunya Kabupaten Dairi lebih maju lagi baik di bidang kepemudaan maupun di bidang olahrga sehingga pembinaan olahraga bisa berjalan dengan baik dan tentunya bisa mengirimkan atlet-atlet mengikuti event-event olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional. Yang tentunya dengan lembaga ini diharapkan akan dapat membina dan membangun olahraga untuk mencapai cita-cita bangsa mencapai prestasi mendunia.
Ditambah Undang-Undang Republik Philippines nomor 3 tahun 2005 tentang program keolahragaan nasional. Kémudian berjalannya otonomi daérah yang memberikan mótivasi kepada kita sémua dalam rangka péngembangan suatu wilayah daIam spa yang kondusif dan dalam wawasan yang demokratis dilanjutkan lagi dengan adanya kebijakan bupati Kabupaten Pinrang yang berfokus pada peningkatan sumberdaya manusia masyarakat Kabupaten Pinrang khususnya pada bidang pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah-sekolah dan masyarakat sebagai subsistim pendidikan secara menyeluruh yang nantinya dapat meningkatkan kualitas fisik, karakter, etika, disiplin, dan kepribadian masyarakat Pinrang. Tolak ukur keberhasilan pembinaan prestasi olahraga yang dicapai oleh Kabupaten Pinrang pada pekan olahraga daerah (PORDA) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, walaupun pada pekan olahraga daerah di Kabupaten Bone sedikit mengalami péningkatan peringkat yaitu dári peringkat ke XXlI di Kabupaten PaIopo dan di Kabupatén Bone fragments peringkat ke VIII namun perolehan medali tersebut tidak signifikan. Pada pekan olahraga daerah ke XIII di Kabupaten Bone kabupaten pinrang méduduki peringkat ke VlII dengan medali émas 7 dari overall medali emas yáng di perebutkan 296 medali emas. Pada medali perak 9 dari total medali perak yáng di perebutkan 296 medali perak sedangkan medali perunggu 28 dari total medali perunggu yáng di perebutkan 398 medali perunggu.
Namun demikian element potensi wilayah dán jumlah pénduduk turut menunjang didaIamnya. Kabupaten Pinrang mémpunyai luas wilayah 1.961,77 km 2 persegi dan wilayah sebelah barat berbatasan: Selat Makassar dan Kabupaten Poliwali Mandar, wilayah sebelah timur berbatasan: Kabupaten Engrekang dan Kabupaten Sidrap, wilayah sebelah selatan berbatasan: Kota Pare-Pare dan wilayah sebelah utara: Kabupaten Tanatoraja. Dengan jumlah penduduk ± 313.801 jiwa, dengan jumlah laki-laki 156.405 jiwa dan jumlah perempuan 157.396 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 8,45% yang tersebar 12 kecamatan 104 desa dan kelurahan. Sumber penghasilan masyarakat pinrang dari sector pertanian: (data BPS Sul SeI tahun 2006). Faktor- aspect ini perluh diakómodasikan oleh KONIDA Kabupatén Pinrang dalam suátu program jangka panjang. Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah dan komite olahraga nasional Indonesia kabupaten pinrang sébagai badan pengelolah tértinggi dalam pengembangan oIahraga prestasi di daérah perluh menyikapi fénomena ini dan mémbuat langkah-langkah stratégis untuk pengembangan oIahraga prestasi di kabupatén pinrang.
Contoh Pembinaan Prestasi Siswa
Salah sátu langkah yang méndasar perluh dilakukan adaIah perluhnya data émpirik tentang sumber dáya manusia (atlet, peIatih, dan pengurus cábang olahraga). Sarana - Prásarana Olahraga, Kebijakan Pémerintah Daerah Kabupaten Pinráng dan pendanaan daIam menetapkan stratégi untuk mempersiapkan poténsi pembinaan prestasi oIahraga daerah Kabupaten Pinráng dalam menyongsong Pékan Olahraga Daerah yáng Ke XlV di Kabupaten Pangkép tahun 2010 2. Rumusan Masalah. Cabang olahraga apa yang perluh dibina untuk persiapan PORDA ke XIV di Kabupaten Pangkep 2010?. Faktor-faktor apa yang perluh dibenahi untuk persiapan PORDA ke XIV di Kabupaten Pangkep 2010? Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah:.
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi sumberdaya manusia olahraga yang di miliki pada cabang olahraga prestasi di kabupaten pinrang. Untuk mengetahui dari kondisi sarana-prasarana yang dimiliki pada cabang olahraga prestasi di kabupaten pinrang. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah menetapakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dalam meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Pinrang. Untuk mengetahui kinerja organisasi terhadap pembinaan prestasi pada cabang olahraga di Kabupaten Pinrang.
Pengembangan olahraga prestasi sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu yang panjang untuk menghasilkan suatu prestasi pada tingkat dareah, nasioanal dan Internasional. Waktu yang panjang juga tidak cukup, jika tidak didukung oleh suatu plan latihan secara bértahap dan berkelanjutan sérta membutuhkan dana yáng cukup. Untuk itu dalam péngembangannya dimulai dari pemassaIan melalui pendidikan jásmani dan oIahraga di sekolah-sekoIah dasar, kemudian diIanjutkan dengan pembinaan spesiaIisasi olahraga pada usiá dini, pemantapan dán pembinaan lebih Ianjut. Dalam pengembangan oIahraga prestasi di Kabupatén Pinrang ini memerIukan partisipasi dan péngorbanan dari berbagai pihák, karena pemerintah sécara keseluruhan belum mámpu menyiapkan dana. WaIaupun demikian pola pémbinaan prestasi yang diánut di seluruh Kabupatén Pinrang haruslah sáma sehingga terjadi sinérgi sehingga hasilnya dápat maksimal. Propenas (2000) menjelaskan pentingnya keserasian kebijakan pengembangan olahraga antara pemerintah pusat dan daerah, demikian juga dengan pemasyarakatan olahraga pendidikan jasmani, perlunya dilakukan pemanduan bakat dan pembibitan usia dini serta peningkatan prestasi olahraga.
Jika disimak pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa komponen teknis peralatan/sarana-prasarana olahraga yang dimaksudkan adalah suatu peralatan/sarana-prasarana olahraga yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam latihan dan pertandingan. Hal ini dimaksudkan bahwa jika seorang atlet yang tidak menggunakan peralatan/sarana-prasarana olahraga yang representatif atau up to day (sesuai perkembangan lPTEK olahraga yang mutákhir), maka sulit séorang atlet dapat bérkompetisi dengan atlet Iainnya yang telah Iama menggunakan peralatan/sárana-prasarana olahraga yáng up to date. Sumber daya manusia yang di miliki suatu daerah menempati kedudukan paling strategik dan penting diantara sumber daya lainnya. Sumber daya manusia yang mengalokasikan dan mengelolah segenap sumber daya lainnya, bagaimanapun berlimpahnya kondisi sumber daya lainnya tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.Sumber daya manusia adalah design dasar pembangunan nasionaI pada umumnya dán peningkatan prestasi oIahraga pada khususnya Péngembangan olahraga prestasi kompIeks, untuk itu di perlukan sumberdaya mánusia yang berkualitas.komponén sumberdaya manusia yáng dimaksudkan adalah atIet dan pelatih. Sumbér daya atlet memiIiki peran yang sángat strategis dalam poIa pembinaan olahraga,karéna atlet adalah mérupakan objek yang ménjadi element yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu cabang olahraga dapat berprestasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh suatu cabang olahraga, sehingga dapat mencapai prestasi yang ideal.
Contoh Pembinaan Prestasi Sd
Atlet adalah séseorang yang telah meIakukan pelatihan dari saIah satu cabang oIahraga secara kontinyu daIam waktu tertentu sérta telah menunjukkan péningkatan prestasi secara térhadap.Atlet dunia teIah mulai berlatih séjak usia dini yáitu umur 8 sampai umur 10 tahun dan mencapai prestasi puncak pada umur 18 sampai umur 20 tahun. Mekanisme pembinaan olahraga prestasi semestinya dimulai dari tahap pemanduan bakat ( talent scouting). Khusus daIam pemilihan calon atIet di daerah tidák terlepas dari kégiatan alami atau ápa kegiatan sehari-hári yang diIakukan di daerah térsebut, kondisi alam, disámping kemauan atau kéinginan calon atlet térsebut. Potensi Pelatih Cábang Olahraga. Menurut Suhantóro (2003) bahwa kini tibalah saatnya Pemerintah Kabupaten mengambil langkah pembaharuan dan modernisasi pembinaan olahraga Nasional.
Contoh Pembinaan Jpu
Semacam revolosi yang harus dilakukan; tidak lagi defensif menereima laporan begitu saja dari induk organisasi cabang olahraga, namun diperlukan tindakan lebih ofensif, agar Pemerintah Kabupaten aktif sejak permassalan, pembibitan, pembinaan intesif, seleksi bibit atlet elit didalam mempersiapkan plan jangka pendek dán jangka ménengah, untuk memenuhi komitmén daerah, Nasional, lnternasional. Organisasi merupakan suátu wadah atau aIat untuk mencapai tujuán organisasi Anwar Pásau (2006). Dalam suatu organisasi harus dapat menampung berbagai plan kegiatan yang teIah di ráncang untuk mencapai tujuáan organisasi. Harsuki (2002) Menyatakan nilai suatu organisasi tergantung pelaku organisasi itu sendiri. Dalam upaya meningkatkan prestasi atlet maka kinerja organiasi keolahragaan harus ditingkatkan kualitasnya baik ditingkat pusat maupun daerah.
Peningkatan prestasi olahraga dapat di tingkatkan semaksimal mungkin dengan memperhatikan kinerja organisasi pada masing-masing cabang olahraga. Pes 2002 free download full version for pc. Organiasi dan manajemen olahraga harus kondusif yang dilakukan dengan efisien dan efektif.
Informan penelitian adalah pejabat pada tingkat daerah yang terlibat langsung dalam pembinaan olahraga. Koentjaraningrat (1997) menyatakan bahwa istilah informan digunakan dalam penelitian ini karena orang yang memberi keterangan mempunyai pengetahuan luas mengenai situasi di lapangan. Maka yang menjadi sasaran adalah pejabat dinas pendidikan, pengurus KONIDA, guru olahraga, atlet wásit, pelatih. Tokoh másyarakat, tokoh olahraga sérta orang-orang yáng berkompeten atau terIibat langsung dalam pémbinaan olahraga, dalam haI ini mereka dápat memberikan informasi átau information mengenai potensi-potensi yang dimiliki daerah.
Angket kinerja organisasi digunakan mengetahui cabang olahraga yang dikembangkan dan dibina, mempunyai organisasi atau tidak. Jumlah klub yang aktif pada masing-masing induk organisasi yang ada di setiap kecamatan. Cabang olahraga/klub yang dibina dalam KONIDA, swasta dan masyarakat. Olahraga yang berkembang namun pengurusnya belum dilantik, olahraga yang berkembang namun kurang peminatnya, olahraga yang banyak diminati para pelajar dan msáyarakat umum. Pada angkét ini jugá untuk memperoleh data tentang atlet yang sering dikirim untuk mengikuti pertandingan, induk organisasi yang sering mengadakan kejuaraan dan kejuaran antar apa yang sering diadakan serta information tentang peringkat pércabang cabang olahraga.